“Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah”
oleh asy-Syaikh DR. Ahmad bin ‘Umar Bazmul hafizhahullah.
Sumber http://www.bayenahsalaf.com/vb/showthread.php?t=15289
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah
: “Orang yang mengumpulkan harta atas nama Dakwah Salafiyyah, atau
karena dia seorang salafy, tapi kemudian dia menggunakannya tidak pada
tempatnya.”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah
: “Adanya orang-orang yang tidak belajar ilmu syar’i secara bertahap
dan belum beradab dengan adab-adab ilmu, namun tampil untuk mengajar dan
berdakwah.”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah
: “Adanya orang-orang yang menyukseskan kepentingan-kepentingan dan
kebutuhan-kebutuhan pribadinya dengan mengatasnamakan Dakwah Salafiyyah,
namun tampil untuk mengajar dan berdakwah.”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah : “Masuknya sebagai orang-orang mutalawwin dalam barisan salafy. Sehingga dia pun berhasil mengadu domba dan mengobarkan fitnah, dalam tampilan dia sebagai juru nasehat.”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah
: “Sebagian Salafiyyn masuk ke permasalahan-permasalahan khilaf, dan
dia berani memutuskan sendiri, bahkan berani menghukumi terhadap orang
yang lebih berilmu darinya. Ini termasuk adab yang jelek.”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah
: “Sebagian penuntut ilmu berupaya mengadu domba dan mengacaukan
terhadap Salafiyyin yang jujur, yang sedang berhadapan para
penyelisih/penentang kebenaran.”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah
: “Menampakkan dan menyebarkan pendapat-pendapat yang syadz dan
tertolak, yang tidak selaras dengan dalil dan prinsip yang salaf ada di
atasnya. Ini di antara sikap yang dicela oleh para ‘Ulama Sunnah.”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah, “Adanya penuntut ilmu yang telah tampil (berdakwah dan mengajar) namun tidak mau berhubungan dan merujuk kepada para ‘ulama. Bahkan merasa tidak butuh kepada para ‘ulama. Ini adalah penyimpangan yang sangat berbahaya!”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah, “Sebagian penuntut ilmu berani membuat kaidah-kaidah yang tidak ada salaf (pendahulu)nya. Hal itu dia lakukan semata-mata karena ujub terhadap diri sendiri, dan merasa diri berilmu.”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah, “Sebagian penuntut ilmu berusaha mengarahkan para syabab (para pemuda) untuk mengikut pendapat dan hawa nafsunya, dan menjadikannya sebagai patokan al-Haq. Adapun pendapat yang menyelisihinya, maka dianggap sebagai sikap keras atau sikap gegabah.”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah, “Menyikapi penuntut ilmu seperti menyikapi ‘ulama. Bahkan lebih mengedepankan mereka dibandingkan ‘ulama. Padahal bisa jadi dia itu tidak pantas disebut sebagai penuntut ilmu.”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah, “Sebagian orang-orang yang tampil (mengajar dan berdakwah) merasa diri sebagai orang ‘alim (berilmu) dan menggambarkan dirinya sebagai seorang yang adil dan sportif. Padahal hakekatnya dia tidak lebih dari seorang yang diam (tidak mengingkari) terhadap kebatilan, atau seorang mukhaddzil (orang yang menggembosi/menelantarkan manhaj yang haq).”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah, “Adanya sebagian penuntut ilmu yang bertarbiyah (mendidik) salafiyyin untuk berta’ash-shub (fanatik) terhadap dia dan selalu tunduk terhadap pendapat-pendapatnya.”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah, “Menyifati seorang salafy yang berjalan di atas manhaj (yang haq) sebagai seorang yang ghuluw (ekstrim) dalam men-jarh, atau terburu-buru, atau gegabah.”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah, “Adanya sebagian penuntut ilmu yang menyebarkan pendapat-pendapat madzhab yang bertentangan dengan dalil, demi membuktikan bahwa di sana ada pendapat lain.”
Di antara perkara yang Merusak Dakwah Salafiyyah, “Tidak adanya kecintaan, hubungan, dan saling menasehati antara salafiyyin, sehingga barisan salafiyyin dengan mudah terpecah. Terutama di kalangan orang-orang yang menisbahkan diri kepada salafy hanya sebatas nama, namun dia menyelisihinya secara manhaj dan prinsip.”
bersambung, insya Allah..
Sumber : Miratsul-Anbiya.net
Tidak ada komentar:
Posting Komentar